Budi daya jamur tiram
A. Judul Penelitian
Budi Daya Jamur Merang
B. Latar Belakang
Latar Belakang penelitian ‘Budi Daya Jamur Merang’ antara lain sebagai berikut :
a. Tugas dari guru Biologi dengan pembelajaran tentang Jamur (Fungi)
b. Nilai Jual Jamur Merang lebih mahal dibandingkan dengan jamur lain, karena jamur ini dapat dimakan/dikonsumsi
c. Keingin tahuan kita dalam membuat jamur Merang
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang akan diteliti ?
• Budi daya Jamur Merang
2. Bagaimana cara menelitinya ?
• Kita datang langsung ke tempat Budi daya jamur merang
3. Dimana Penelitian dilaksanakan ?
• Di Desa Tambak Mekar Jalancagak, Subang
4. Kapan Penelitian dilaksanakan ?
• Pada tanggal 24 Januari 2010
5. Siapa yang meneliti ?
• Kelompok 5 yaitu : Ririn A, Rima, Rena, dan Nana
6. Mengapa harus diteliti ?
• Karena jamur ini adalah salah satu jamur yang dapat dimakan/dikonsumsi oleh manusia. Sehingga kami ingin meneliti bagai mana Budi daya jamur Merang. Jamur ini pun memiliki gizi yang baik yaitu mengandung 5,94% protein; 50,59% karbohidrat; 1,56% serat, dan 0,17% lemak.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah Agar kita mengetahui bagaimana Budi daya jamur merang, selain itu penelitian ini pun tugas dari guru biologi kami. Sehingga tujuan lainnya adalah supaya mendapatkan nilai yang lebih bagus.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian kami adalah :
1. Kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat jamur merang
2. Sebagai Informasi baru bagi Kami
1. Bahan – Bahan Untuk membuat Jamur Merang
a. Serbuk kayu
b. bekatul (dedak)
c. kapur
d. gips
e. glukosa
f. kantong plastik
g. karet
h. kapas
i. cincin plastik.
2. Tahapan Budidaya Jamur Tiram
Berikut adalah tahapan persiapan media untuk jamur tiram :
a. Siapkan media campuran yang telah disterilkan. Campur media terdiri dari serbuk kayu, tepuk jagung, berkatul/dedak, kompos dan kapur.
b. Masukkan media ke dalam plastik tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 x 30 cm.
c. Padatkan media dengan cara memukul-mukulnya menggunakan botol bekas.
d. Setelah dimasukkan kedalam plastik tahan panas, sumbat bagian atas baglog menggunakan kapas dan ikat dengan menggunakan cincin paralon atau potongan bambu.
e. Masukkan baglog ke dalam oven untuk proses sterilisasi. Baglog pun siap untuk ditanami bibit.
Berikut adalah proses penanaman bibit dan pemeliharaan jamur tiram :
a. Siapkan baglog yang telah disterilisasi untuk tempat penanaman bibit, kemudian buka sumbatan baglog. Peralatan untuk menanam harus selalu dalam kondisi steril, yakni dengan mengoven/mengkukus terlebih dahulu.
b. Siapkan bibit semai kemudian ambil dan taburkan sebanyak 1 sendok makan bibit semai pada baglog media. Tutup baglog dengan sumbat kapas dan ikat kembali dengan cincin paralon atau potongan bambu.
c. Setelah diletakan pada rak baglog ,lakukan inkubasi bibit jamur selama kurang lebih 3- 4 minggu agar terbentuk miselium pada jamur. Setelah masa inkubasi tersebut ,biasanya 80% baglog akan penuh berisi miselium berwarna putih agak krem. Atur suhu antara 28 -30°C untuk pertumbuhan tubuh buah hingga jamur tiram siap panen, atur suhu pada kisaran 26-28°C .
d. ketika miselium hampir memenuhi baglog, buka sumbatan pada cincin paralon/bambu untuk tempat munculnya tubuh buah. Turunkan suhu menjadi 17-23°C antara lain dengan menyiram lantai kumbung dan baglog menggunakan sprinkle ber-nozzle halus dengan intensitas 3 kali sehari atau lebih, tergantung cuaca hingga suhu yang sesuai tercapai .
e. Jika tubuh buah sudah terbentuk, penyiraman dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari. Biasanya, tubuh buah akan tumbuh satu minggu setelah sumbat dibuka.
3. Hama yang menyerang Jamur Merang
a. Ulat
b. Semut
c. Laba – Laba
4. Waktu dan Cara Panen
Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 40 hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan tubuh buah yang maksimal ditandai pula dengan meruncingnya bagian tepi jamur. Cara melakukan pemanenan yang baik adalah dengan menyertakan tubuh buah beserta akarnya, yakni dengan menggunakan cutter atau dengan cara mencabutnya. Pemanenan dapat dilakukan 4-8 kali selama 4-6 bulan, yakni pada pagi hari agar jamur masih dalam kondisi segar.
Budi Daya Jamur Merang
B. Latar Belakang
Latar Belakang penelitian ‘Budi Daya Jamur Merang’ antara lain sebagai berikut :
a. Tugas dari guru Biologi dengan pembelajaran tentang Jamur (Fungi)
b. Nilai Jual Jamur Merang lebih mahal dibandingkan dengan jamur lain, karena jamur ini dapat dimakan/dikonsumsi
c. Keingin tahuan kita dalam membuat jamur Merang
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang akan diteliti ?
• Budi daya Jamur Merang
2. Bagaimana cara menelitinya ?
• Kita datang langsung ke tempat Budi daya jamur merang
3. Dimana Penelitian dilaksanakan ?
• Di Desa Tambak Mekar Jalancagak, Subang
4. Kapan Penelitian dilaksanakan ?
• Pada tanggal 24 Januari 2010
5. Siapa yang meneliti ?
• Kelompok 5 yaitu : Ririn A, Rima, Rena, dan Nana
6. Mengapa harus diteliti ?
• Karena jamur ini adalah salah satu jamur yang dapat dimakan/dikonsumsi oleh manusia. Sehingga kami ingin meneliti bagai mana Budi daya jamur Merang. Jamur ini pun memiliki gizi yang baik yaitu mengandung 5,94% protein; 50,59% karbohidrat; 1,56% serat, dan 0,17% lemak.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah Agar kita mengetahui bagaimana Budi daya jamur merang, selain itu penelitian ini pun tugas dari guru biologi kami. Sehingga tujuan lainnya adalah supaya mendapatkan nilai yang lebih bagus.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian kami adalah :
1. Kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat jamur merang
2. Sebagai Informasi baru bagi Kami
1. Bahan – Bahan Untuk membuat Jamur Merang
a. Serbuk kayu
b. bekatul (dedak)
c. kapur
d. gips
e. glukosa
f. kantong plastik
g. karet
h. kapas
i. cincin plastik.
2. Tahapan Budidaya Jamur Tiram
Berikut adalah tahapan persiapan media untuk jamur tiram :
a. Siapkan media campuran yang telah disterilkan. Campur media terdiri dari serbuk kayu, tepuk jagung, berkatul/dedak, kompos dan kapur.
b. Masukkan media ke dalam plastik tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 x 30 cm.
c. Padatkan media dengan cara memukul-mukulnya menggunakan botol bekas.
d. Setelah dimasukkan kedalam plastik tahan panas, sumbat bagian atas baglog menggunakan kapas dan ikat dengan menggunakan cincin paralon atau potongan bambu.
e. Masukkan baglog ke dalam oven untuk proses sterilisasi. Baglog pun siap untuk ditanami bibit.
Berikut adalah proses penanaman bibit dan pemeliharaan jamur tiram :
a. Siapkan baglog yang telah disterilisasi untuk tempat penanaman bibit, kemudian buka sumbatan baglog. Peralatan untuk menanam harus selalu dalam kondisi steril, yakni dengan mengoven/mengkukus terlebih dahulu.
b. Siapkan bibit semai kemudian ambil dan taburkan sebanyak 1 sendok makan bibit semai pada baglog media. Tutup baglog dengan sumbat kapas dan ikat kembali dengan cincin paralon atau potongan bambu.
c. Setelah diletakan pada rak baglog ,lakukan inkubasi bibit jamur selama kurang lebih 3- 4 minggu agar terbentuk miselium pada jamur. Setelah masa inkubasi tersebut ,biasanya 80% baglog akan penuh berisi miselium berwarna putih agak krem. Atur suhu antara 28 -30°C untuk pertumbuhan tubuh buah hingga jamur tiram siap panen, atur suhu pada kisaran 26-28°C .
d. ketika miselium hampir memenuhi baglog, buka sumbatan pada cincin paralon/bambu untuk tempat munculnya tubuh buah. Turunkan suhu menjadi 17-23°C antara lain dengan menyiram lantai kumbung dan baglog menggunakan sprinkle ber-nozzle halus dengan intensitas 3 kali sehari atau lebih, tergantung cuaca hingga suhu yang sesuai tercapai .
e. Jika tubuh buah sudah terbentuk, penyiraman dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari. Biasanya, tubuh buah akan tumbuh satu minggu setelah sumbat dibuka.
3. Hama yang menyerang Jamur Merang
a. Ulat
b. Semut
c. Laba – Laba
4. Waktu dan Cara Panen
Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 40 hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk. Perkembangan tubuh buah yang maksimal ditandai pula dengan meruncingnya bagian tepi jamur. Cara melakukan pemanenan yang baik adalah dengan menyertakan tubuh buah beserta akarnya, yakni dengan menggunakan cutter atau dengan cara mencabutnya. Pemanenan dapat dilakukan 4-8 kali selama 4-6 bulan, yakni pada pagi hari agar jamur masih dalam kondisi segar.
Komentar
Posting Komentar