Tobat dan Maksiat
Semua kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang besar maupun yang kecil, bermuara pada tiga hal.
1. Terikat hatinya pada selain Allah, seseorang yang hatinya terikat pada selain Allah akan bermuara pada perbuatan menyekutukan Allah (syirik).
2. Mengikuti nafsu amarah, orang yang memperturutkan nafsu amarahnya akan melakukan perbuatan zolim, dan sampai pada tindakan membunuh.
3. Memperturutkan Syahwat, orang yang terlena dan memperturutkan nafsu syahwatnya akan jatuh pada perbuataan keji dan melakakan perbuatan zina
Dan seseorang sangat mungkin terjatuh dan melakukan semua muara dosa seperti yang di atas sekaligus. Oleh karena itu Allah telah memberi gambaran kepada kita tentang sifat-sifat ‘Ibadurrahman (hamba-hamba Allah) diantaranya :
”Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (Al-Furqaan: 68)
Agar terhindar dari jebakan kemaksiatan, manusia harus melakukan lawan dari ketiganya, yaitu:
a. Menguatkan keimanan dan hubungan hati dengan Allah swt. dengan senantiasa mengikhlaskan segala amal perbuatan hanya karena Allah.
b. Mengendalikan rasa marah, karena marah merupakan pangkal sumber dari kezhaliman yang dilakukan oleh manusia.
c. Menahan diri dari syahwat yang menggoda manusia sehingga tidak jatuh pada perbuatan zina
PENGARUH MAKSIAT
Pengaruh pada diri sendiri :
1. Berkurangnya Iman
Maksiat yang dilakukan oleh seseorang dapat menyebabkan berkurangnya iman orang
Tersebut.
2. Kehilangan Iman
Bahkan maksiat dapat menghilangkan keimanan orang yang melakukannya sebagaimana hadis Nabi :
“Tidaklah orang yang berzina itu ketika dia berzina dalam beriman, tidaklah orang yang mencuri itu ketika ia mencuri dalam keadaan beriman, dan tidaklah orang yang meminum khamer itu ketika ia minum dalam keaadaan beriman”. (HR. Bukhari)
3. Tertutupnya hati
Seseorang tidak bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk untuk untuk dirinya sendiri.
4. Rizkinya terhalang
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba diharamkan mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya” (HR Ibnu Majah dan Hakim)
5. Hafalan dan daya ingat buruk
Berkata Imam As-Syafi’i, “Saya mengadu pada Waqi’i tentang buruknya hafalanku. Beliau menasihatiku agar meninggalkan maksiat. Dan memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang bermaksiat.”
6. Hilangnya nikmat Allah dan potensi diri
Umar bin Khattab berwasiat ketika melepas tentara perang: ”Dosa yang dilakukan tentara (Islam) lebih aku takuti dari musuh mereka. Sesungguhnya umat Islam dimenangkan karena maksiat musuh mereka kepada Allah. Kalau tidak demikian kita tidak mempunyai kekuatan, karena jumlah kita tidak sepadan dengan jumlah mereka, perlengkapan kita tidak sepadan dengan perlengkapan mereka. Jika kita sama dalam berbuat maksiat, maka mereka lebih memiliki kekuatan. Jika kita tidak dimenangkan dengan keutamaan kita, maka kita tidak dapat mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.”
Pengaruh pada keluarga
1. Lenyapnya suasana harmonis dalam rumah tangga
Interaksi kita dengan Allah sangat berengaruh pada interaksi kita pada istri/suami,anak dan anggota keluarga yang lain, ketika kita sedang dekat dengan Allah, rajin beribadah baik yang wajib apalagi ditambah dengan ibadah sunnah, meninggalkan dosa-dosa kecil maupun besar, coba perhatikan dan rasakan niscaya istri/suami, anak dan anggota keluarga akan dekat dengan kita dan suasana dalam rumah tangga akan terasa harmonis. Begitu pula sebaliknya.
2. Keluarga berantakan
Namun bila kita melakukan maksiat dan terus bermaksiat, dapat dipastikan keharmonisan dalam rumah tangga lambat laun akan berkurang bahkan akan hilang dan akan berganti dengan ketidak nyaman dan bahkan bisa saja keluarga menjadi berantakan bahkan tidak tertutup kemungkinan terjadi pereraian dan anak-anak menjadi korban
Pengaruh pada masyarakat
1. Hilangnya keberkahan dan rahmat Allah
Allah menjanjikan apabila penduduk satu negeri beriman dan bertakwa, niscaya Allah akan membukakan keberkahan dari langit dan dari bumi,demikianlah janji Allah, sebaliknya bila penduduk negeri tersebut tidak beriman dan bertakwa bahkan kemaksitan merajalela, niscaya murka Allah akan menghampiri mereka.
2. Terjadi keresahan dan kekacauan pada masyarakat
Tidak ada satupun kemaksitan oleh seseorang yang tidak akan menimbulkan keresahan baik dalam diri sipelaku maupun orang lain, pencurian, perampokan, pembunuhan, dan semua hal yang mengandung unsur maksiat pasti menyisakan rasa tidak nyaman dan keresahan bahkan kekacauan dalam masyarakat.
3. Terjadinya musibah yang dahsyat
Maksiat yang dilakukan oleh seseorang atau sekelomok orang dapat mendatangkan musibah yang ternyata dapat menimpa siapa saja, oleh karena itu kita harus mencegah maksiat siapapun pelakunya.
Ciri tobat yang diterima.
Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab "Muqasysyafatul Qulub", ada beberapa ciri yang menunjukkan tobat seseorang diterima, di antaranya :
1. Orang tersebut terlihat lebih bersih dan lebih terjaga dari perbuatan maksiat. Hal itu terjadi karena dia lebih bisa menahan diri.
2. Orang yang tobatnya diterima, hatinya selalu lapang dan gembira. Dia merasakannya baik dalam keadaan sendiri maupun ramai.Hati orang ini dihibur oleh Allah sehingga jernih dan lapang
3. Dia selalu bergaul dengan orang-orang saleh dan mencari lingkungan yang baik pula. Mencari lingkungan yang baik adalah salah satu bagian yang akan membuat agama kita terpelihara.
4. Kualitas amalnya semakin meningkat. Selain menahan diri dari perbuatan maksiat, dia juga semakin meningkatkan kualitas salatnya, saumnya istikamah, malamnya dihidupkan dengan tahajud, dan sedekahnya terus meningkat
5. Dia senantiasa menjaga lidahnya. Dia juga sangat serius dalam menata amal-amalnya. Semakin hari, kualitas amalnya semakin terus bergerak ke arah yang lebih baik. Dia memiliki kualitas pengendalian lisan dan pikiran dengan baik. Ingatannya selalu kembali kepada Allah.
Syarat-syarat Taubat:
1) Beragama Islam
2) Berniat ikhlas
3) Mengakui dosa
4) Menyesali dosa
5) Meninggalkan perbuatan dosa
6) Bertekad untuk tidak mengulanginya
7) Mengembalikan hak orang yang dizalimi
Ciri-ciri tobat
1. Menyesal.
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan setelah berbicara kotor,penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan, dan penyesalan ketika menyakiti orang.
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan setelah berbicara kotor,penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan, dan penyesalan ketika menyakiti orang.
2. Memohon ampun kepada Allah.
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar,memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar,memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.
3. Gigih untuk tidak mengulangi.
Bukan sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. Memang, kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan berarti harus dituruti. Namun, untuk dihindari, karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
Bukan sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. Memang, kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan berarti harus dituruti. Namun, untuk dihindari, karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang
Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Quran bahwa Dia Maha pengampun lagi Maha Penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hambaNya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah ta’ala berfirman,
وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 27)
Allah ta’ala juga berfirman,
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
“Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana.” (QS. An Nuur: 10)
Oleh Karenanya, Saudaraku yang Tercinta…
Pintu taubat ada di hadapanmu terbuka lebar, ia menanti kedatanganmu… Jalan orang-orang yang bertaubat telah dihamparkan. Ia merindukan pijakan kakimu… Maka ketuklah pintunya dan tempuhlah jalannya. Mintalah taufik dan pertolongan kepada Tuhanmu… Bersungguh-sungguhlah dalam menaklukkan dirimu, paksalah ia untuk tunduk dan taat kepada Tuhannya. Dan apabila engkau telah benar-benar bertaubat kepada Tuhanmu kemudian sesudah itu engkau terjatuh lagi di dalam maksiat, sehingga memupus taubatmu yang terdahulu, janganlah malu untuk memperbaharui taubatmu untuk kesekian kalinya. Selama maksiat itu masih berulang padamu maka teruslah bertaubat.
Allah ta’ala berfirman,
فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُوراً
“Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya.” (QS. Al Israa’: 25)
Allah ta’ala juga berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
“Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian.” (Shahih Ibnu Majah)
Berbagai Keutamaan Taubat
1) Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla.
2) Taubat merupakan sebab keberuntungan.
3) Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.
4) Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
5) Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
6) Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
7) Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan.
8) Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.
9) Taubat merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
10) Taubat menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat.
11) Taubat juga menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya.
Manfaat Taubat :
1. Taubat merupakan salah satu nikmat dan karunia serta hidayah Allah yang paling besar kepada hamba-Nya
2. Taubat akan menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan hamba kepada Rabb-Nya, sampai dosa kufur, syirik dan nifak.
3. Taubat akan merubah arah dan jalan hidup dan kehidupan hamba dunia dan akhiratnya.
4. Dengan taubat hamba akan mengenal bahwa Rabb-Nya Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat
5. Dengan taubat hamba akan membuat Rabb-Nya sangat gembira menerima taubatnya
6. Taubat akan memberikan kebahagiaan kepada hamba dunia dan akhirat
7. Taubat akan membuat hamba mengenal bahayanya dosa
8. Taubat akan memberikan harapan yang sangat besar kepada hamba untuk merubah kemaksiatan menjadi keta’atan
9. Taubat akan membuat hamba sangat takut kepada Rabb-Nya
10. Taubat akan membuat hamba takut mengerjakan dosa
11. Taubat akan menginatkan hamba kepada kematian.
12. Taubat akan mengingatkan hmaba kepada negeri akhirat
13. Taubat akan membuat hamba menangis karena Allah
14. Taubat akan membuat hamba berhina diri dihadapan Rabb-Nya
15. Taubat akan menghalangi hamba dari mengerjakan dosa khususnya dosa-dosa besar yang membinasakannya
16. Taubat akan menghalangi syaithan dari mengajak hamba kepada kemaksiatan
17. Taubat akan membuka pintu segala kebaikan
18. Taubat akan mengajak hamba mengerjakan amal shaleh
19. Taubat akan selalu mengingatkan dan memperingati hamba dari dosa-dosa yang pernah ia lakukan
20. Taubat akan memberikan ketenangan dan kedamaian di dalam hati hamba.
21. Taubat akan menjadikan hamba memiliki sifat tawadhu’
22. Taubat akan menjauhkan hamba dari sifat sombong yaitu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain
23. Taubat akan mengingatkan hamba kepada siksa kubur dan siksa Jahannam.
24. Taubat akan mengajak hamba agar selalu berdzikir kepada Allah
25. Taubat akan menjadikan hamba selalu istiqamah
26. Taubat akan membawa hamba menjadi mujahid
27. Taubat akan membuat hamba membenci maksiat dan pelakunya
28. Taubat akan mengajak hamba beramar ma’ruf nahi mungkar
29. Taubat akan membawa hamba kepada husnul khatimah]
30. Taubat akan menjadikan keadaan hamba lebih baik, lebih ta’at dan lebih takwa dari mereka yang tidak berdosa
31. Taubat adalah sunnahnya para Nabi dan Rasul alaihimus shalatu was salam
32. Taubat secara khusus adalah sunnahnya sayyidul anbiya wal mursalin Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wassallam
33. Taubat adalah perjalanannya para shahabat, Tabi’in, Thabi’ut Taabi’in dan para ulama dan orang-orang yang shalih.
34. Taubat akan menjauhkan hamba dari ketamakan kepada dunia yang fana, rusak dan terlaknat ini.
35. Taubat akan menjadikan hamba memiliki sifat wara’ dan zuhud.
KESIMPULAN :
Setelah kami menyaksikan/menonton film “Taubat dan Raja” kami menyadari pentingnya berbuat baik dan bertaubat sebelum ajal kita menjemput,karena sesungguhnya siksa kubur itu benar adanya,dan kematian pasti akan menjemput kita.Manfaatkanlah hidup kita dengan memperbanyak amal shaleh, karena hanya amal baik dan buruklah yang menjadi saksi kita di akhirat,kita tidak akan pernah tahu kapan malaikat maut akan menjemput kita dari kenikmatan yang Allah SWT berikan di dunia ini.
Komentar
Posting Komentar