Datang dan Pergi - (Bukan) Arti Perpisahan




Di kala mentari bergulir berganti malam. Mentari tak mampu seutuhnya meninggalkan bumi. Bekas-bekas cahaya yang indah ia sisakan. Ada senja yang begitu indah menghiasi bumi. Sebagai transisi dari dua kehidupan. Senja tak selalu ada menghiasi bumi. Ia pergi seiring dengan datangnya sang bulan. Mentari tak lupa akan bumi. Di kala senja pergi, ia refleksikan cahayanya. Menciptakan cahaya rembulan yang menyinari malam. Percayalah, matahari tak pernah meninggalkan bumi. Ia bergulir ke sisi belahan bumi yang lain. Tanpa melupakan bagian yang lainnya. Dalam sebuah kehidupan, ada sosok yang datang dan pergi. Datang ketika dalam keadaan ketiadaan, bahkan pergi ketika dalam keadaan kebersamaan. Hal yang tidak diinginkan dari seseorang yang datang adalah dia yang akan pergi kelak. Dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Bagaimana pun keadaannya, perpisahan akan datang sendirinya. Jika bukan jarak yang memisahkan maka maut yang akan menjemputnya. Tapi percayalah, ada proses di antara seseorang datang dan pergi, sebuah ikatan baru akan tercipta. Rasa nyaman, kekeluargaan, kebersamaan, bahkan rasa memiliki. Percayalah, ketika datang dan pergi berlalu, pasti ada pertemuan kembali. Baik dalam kehidupan selanjutnya atau dalam keabadian. Semoga dalam proses datang dan pergi tidak hanya meninggalkan sebuah kenangan tapi ikatan baru yang tercipta 🔜 Happy together.

Komentar