(Siap) Menikah ???
Sedikit bercerita pandangan saya tentang Menikah.
Setelah
membaca Novel Ayat-ayat cinta 2, ada beberapa poin-poin yang dapat
dipelajari, dari tentang toleransi beragama, bagaimana kita hidup
bertetangga, bagaimana kita berbisnis yang berkah dimata Tuhan.
Menikah menurut saya,
"Menikah atau menjalin suatu hubungan yang halal merupakan perpaduan dua karakter, dua budaya, dua pemikiran yang melebur menjadi satu dalam naungan rumah tangga."
"Menikah atau menjalin suatu hubungan yang halal merupakan perpaduan dua karakter, dua budaya, dua pemikiran yang melebur menjadi satu dalam naungan rumah tangga."
Rasulullah SAW bersabda, "Nikah itu sunnahku, barang siapa yang tidak
suka, dia bukan golonganku." (HR Ibnu Majah dari Aisyah RA.)
Begitu Rasulullah sangat memerintahkan sunnahnya yang satu ini, dalam Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadist dalam Musnadnya.
"Kau ini termasuk teman-temannya setan. Jika kau nasrani maka kau pendeta mereka. Sesungguhnya menikah termasuk sunnahku. Paling jeleknya kalian adalah orang yang membujang. Paling hinanya orang-orang yang mati adalah kalian yang membujang."
Serem juga ya, hehe
Tapi menikah itu menurut saya untuk mereka yang sudah mampu secara lahir dan batin. Jika ada seorang pemuda dengan beralasan ingin menikah agar terhindar dari syahwat atau apalah itu. Kurang logis juga. Cukuplah kau berpuasa.
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)
Untuk kalian para pemuda, kejarlah segala mimpi dan cita-cita mu. Tetap dalam jalan Tuhan agar hidup lebih berarti. Perbaiki diri kalian.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia." (Qs. An Nur:26)
CMIIW
N. Firmansyah
(Finished reading AAC2)
Nb: Sumber dari Novel AAC 2 dan bantuan mbah google.
Begitu Rasulullah sangat memerintahkan sunnahnya yang satu ini, dalam Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadist dalam Musnadnya.
"Kau ini termasuk teman-temannya setan. Jika kau nasrani maka kau pendeta mereka. Sesungguhnya menikah termasuk sunnahku. Paling jeleknya kalian adalah orang yang membujang. Paling hinanya orang-orang yang mati adalah kalian yang membujang."
Serem juga ya, hehe
Tapi menikah itu menurut saya untuk mereka yang sudah mampu secara lahir dan batin. Jika ada seorang pemuda dengan beralasan ingin menikah agar terhindar dari syahwat atau apalah itu. Kurang logis juga. Cukuplah kau berpuasa.
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)
Untuk kalian para pemuda, kejarlah segala mimpi dan cita-cita mu. Tetap dalam jalan Tuhan agar hidup lebih berarti. Perbaiki diri kalian.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia." (Qs. An Nur:26)
CMIIW
N. Firmansyah
(Finished reading AAC2)
Nb: Sumber dari Novel AAC 2 dan bantuan mbah google.
Komentar
Posting Komentar